Dibalik Trend Pencarian Karyawan Multitasking dan Muda dengan Upah Rendah

Di Indonesia, mencari kandidat yang mampu melakukan berbagai tugas sekaligus atau yang sering disebut sebagai multitasking menjadi tren yang tak terhindarkan. Namun, paradoksnya terletak pada besarnya upah yang tidak selaras dengan tingginya beban kerja yang harus diemban oleh para pekerja multitasking ini. Upah yang relatif rendah membuat banyak pekerja terus berjuang mencari keseimbangan antara kebutuhan hidup dan tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks.

Selain itu, tren mencari karyawan yang masih muda juga menjadi pertanyaan menarik. Di balik semangat dan energi yang dimiliki oleh para pekerja muda, seringkali mereka menghadapi kendala berupa minimnya pengalaman dan pengetahuan terkait dunia kerja. Padahal, pengalaman dan keahlian yang matang seringkali lebih krusial dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Pertanyaannya, mengapa Indonesia lebih suka mencari pekerja muda dengan segala keterbatasan ini?

Kemungkinan jawabannya melibatkan unsur biaya. Pekerja muda seringkali dianggap lebih “mudah” untuk dibentuk dan disesuaikan dengan budaya perusahaan, sementara upah yang rendah menjadi daya tarik ekonomis bagi perusahaan. Oleh karena itu, melibatkan diri dalam refleksi kritis terhadap tren ini menjadi penting agar kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil dan berkelanjutan bagi semua generasi pekerja di Indonesia.

Berita, Dunia Kerja, Lamar Kerja