Alasan Kenapa Kamu Harus Hindari Follow Up HRD Terlalu Sering!

Banyak dari kita pernah merasa gelisah setelah mengirim lamaran pekerjaan dan tidak segera mendapatkan tanggapan dari Human Resources Department (HRD). Namun, terkadang mengejar balasan dari HRD bisa menjadi tindakan yang kurang bijaksana. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya tidak terlalu gencar dalam melakukan follow up dengan HRD setelah mengirimkan lamaran.

Overwhelming HRD

HRD memiliki tanggung jawab yang luas, dari menyaring lamaran, mengatur wawancara, hingga mengelola karyawan yang sudah bergabung. Terlalu banyak follow up dari pelamar hanya akan menambah beban kerja HRD. Sebaliknya, berikan waktu yang cukup bagi mereka untuk meninjau lamaranmu tanpa tekanan tambahan.

Kesan yang Kurang Profesional

Mengirim terlalu banyak email atau telepon kepada HRD untuk menanyakan status lamaranmu dapat memberikan kesan yang kurang profesional. Kamu ingin memberikan kesan yang baik sebagai calon karyawan yang potensial, bukan sebagai seseorang yang terlalu mendesak atau tidak sabar.

Menunjukkan Ketergantungan yang Berlebihan

Terlalu sering follow up dapat menunjukkan bahwa kamu tidak percaya diri atau terlalu bergantung pada satu perusahaan. Sementara itu, penting bagi HRD untuk melihat bahwa kamu memiliki sikap mandiri dan mampu mengelola waktu serta ekspektasi secara tepat.

Meskipun penting untuk menunjukkan ketertarikanmu pada suatu pekerjaan, terlalu agresif dalam melakukan follow up dengan HRD mungkin akan merugikan daripada menguntungkan. Berikan mereka waktu dan ruang untuk meninjau lamaranmu dengan tenang, sambil tetap menunjukkan sikap profesional dan percaya diri. Ingatlah bahwa proses rekrutmen membutuhkan waktu, dan kesabaranmu akan dihargai.

Dunia Kerja, FYI, Lamar Kerja, Tips