Stop Ngafalin Jawaban Interview, Kalau Kamu Mau Diterima Kerja!

Saat persiapan untuk wawancara kerja, mungkin terlintas pikiran untuk mengafalin jawaban-jawaban potensial. Namun, tahukah kamu bahwa mengafalin jawaban dapat berdampak negatif pada performa kamu dalam wawancara? Ada beberapa alasan mengapa mengandalkan hafalan bukanlah strategi terbaik untuk sukses dalam interview kerja.

  1. Kehilangan Fleksibilitas : Ketika kamu mengafalin jawaban, kamu cenderung membatasi diri untuk memberikan respons yang spontan dan relevan terhadap pertanyaan yang diajukan.
  2. Kurang Autentik: Interviewer ingin mengenal kamu sebagai individu, bukan hanya mendengar kata-kata yang telah dihafal. Mengandalkan hafalan dapat membuatmu terdengar tidak asli dan kurang percaya diri.
  3. Tidak Mengatasi Kejutan: Setiap wawancara bisa berbeda dan memiliki pertanyaan yang tidak terduga. Jika kamu hanya mengandalkan hafalan, kamu mungkin kesulitan menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik.

Ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan wawancara, ingatlah untuk menggunakan rumus:

STAR: Situation (Situasi), Task (Tugas), Action (Aksi), dan Result (Hasil)

Berikut contoh penerapannya : Ketika ditanya tentang cara mengatasi konflik di tempat kerja (contoh situasi), kamu bisa menjelaskan tugas yang diberikan, langkah-langkah yang kamu ambil untuk menyelesaikan konflik (aksi), dan hasil yang kamu capai, seperti meningkatnya kerjasama di tim atau penyelesaian masalah dengan baik (hasil).

Dengan cara ini, kamu akan lebih siap secara menyeluruh untuk menghadapi wawancara dengan percaya diri dan kesan yang lebih positif kepada rekruter. Ingatlah, keaslian dan fleksibilitasmu dalam berbicara akan menjadi kunci untuk sukses dalam mendapatkan pekerjaan impianmu.

Dunia Kerja, FYI, Interview / Wawancara, Lamar Kerja, Tips